Minggu, 13 Desember 2015

Perih Ini Hanya Sekejab Saja

Diposting oleh annhee pitunggal di 22.40
Pelajaran hari ini:
Saat aku sedang mencuci peralatan makan, tiba-tiba gelas yang sedang kusabun pecah. Tak ayal, tanganku pun tergores cukup dalamd dengan panjang sobekan sekitar 2 cm. Perih, tentu saja. Lalu apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus berhenti? Jika aku berhenti lalu bagaimana dengan jumlah perkakas kotor yang masih sangat banyak ini?
Menyadari bahwa aku baru saja memulai pekerjaanku membersihkan perkakas dari kotoran, maka ku abaikan sejenak perih dilukaku. Darah masih terus mengalir, bahkan menyatu dengan busa sabun cuci, membentuk gelembung kecil berwarna merah. Namun, jika aku berhenti siapa yang akan bertanggung jawab dengan perkakas ini, dan tentunya aku akan dimarahi orang tuaku karena tidak menyelesaikan tugasku dengan baik.


Alhamdulillah, perihku mereda bersamaan dengan selesainya pekerjaanku. Fiuh...
Akhi ukhti, begitu pulalah dakwah. Mengajak seseorang menuju pada keimanan dan ketaqwaan, ibarat membersihkan piring dan gelas dari kotoran. Mengajak seseorang bertaubat dan meninggalkan keburukannya dimasa lampau. Untuk kemudian menjadi gelas dan piring yang bersih dan tak berpenyakit.
Adakalanya kita tersakiti, terluka, bahkan hingga kehilangan harta dan nyawa. Jika sudah begitu, banyak yang memilih menyerah, berhenti berdakwah. Namun tak sedikit pula yang tetap bertahan, menyelesaikan tugasnya hingga akhir.
Bagi mereka yang memutuskan untuk terus bertahan, tak ayal perih itu, luka itu terus menghampiri. Rasa perih akan menyatu dalam diri kita, membaur bersama nafas kita, hingga perih itu tiada kan lagi terasa. Dan pada akhir perjuangannya, yaitu ketika ajal menjemput ia akan jumpai betapa banyaknya piring dan gelas yang semula kotor menjadi terang bersinar. Dan disanalah kebahagiaan menggantikan perih dengan syurga-Nya.
Adapun orang yang memilih menyerah, maka ancaman Allah akan menyertainya. Perih pun takkan lekang darinya, membersamainya selalu bahkan sesudah kepergiannya meninggalkan dunia. Dan lihatlah akhir dari orang-orang yang lari dari jalan Allah.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Anik Winarsih Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea